Senin, 21 November 2005

HENDROPRIYONO : MIRIP KUBURAN

Sepi benar suasana rumah Jenderal (Purn.) Hendropriyono, 60 tahun, akhirakhir ini. Biasanya, kediaman mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) di Cibubur, Jakarta Timur, itu riuh-rendah oleh kicauan unggas-unggas di pagi hari saat mendengar petikan jemari tangan tuannya. "Mereka saya ungsikan semua," ujarnya kepada Tempo. Tak semua hewan di rumah itu mengungsi, sehingga Hendro masih bisa terhibur saat memberi makan ikan-ikan koi segede paha di kolam depan rumahnya. Wabah flu burung rupanya membikin ngeri sang Jenderal. Dia menitipkan 42 ekor koleksi unggasnya ke Taman Safari, Cisarua. "Saya takut diprotes tetangga," katanya. Rombongan "pengungsi" itu terdiri dari beo nias, cucakrawa, poksai, ayam hutan, ayam cemani, ayam bangkok, dan ayam pelung. Semuanya mahir berkicau dalam aneka nada dan gaya.
Hendro mengaku kesepian betul tanpa rombongan unggas di rumahnya yang seluas 1.200 meter persegi. Rumah itu kini hanya dihuni berdua dengan istrinya karena tiga anak mereka telah berumah tangga. Walau masih ada beberapa ajudan, pembantu, dan sopir, Hendro tetap merasa sunyi. "Sejak burung-burung itu mengungsi, rumah ini sepi kayak kuburan," ujar kakek delapan cucu ini dalam nada memelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar